Teknotren.com – Pemerintahan Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk menambahkan Alibaba Group dan Tencent ke dalam daftar hitam perusahaan China yang diduga dimiliki atau dikendalikan oleh militer China.
Rencana tersebut kabarnya masih dalam pertimbangan dan kemungkinan tidak akan dilaksanakan mengingat dampak yang ditimbulkan sangat besar terhadap pasar.
Dilansir dari Reuters, Kamis (7/1/2021), jika ditambahkan, maka Alibaba dan Tencent harus tunduk pada perintah eksekutif yang ditandatangani Presiden Trump pada November tahun lalu, yang melarang investor AS membeli saham dari perusahaan yang masuk daftar hitam mulai November 2021.
Saham Alibaba dan Tencent dilaporkan sama-sama mengalami penurunan. Alibaba mengalami penurunan sebesar 5 persen dalam perdagangan pagi di Bursa Efek Hong Kong. Sedangkan saham Tencent turun sekitar 3 persen. Saham Alibaba yang terdaftar di AS, dalam penutupan Rabu (6/1/2021), dilaporkan turun lebih dari 5 persen karena kabar tersebut.
Pada Selasa (5/1/2021), Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang transaksi dengan delapan aplikasi milik China, termasuk aplikasi pembayaran seluler Alipay Ant Group dan QQ Wallet serta WeChat Pay dari Tencent, yang meningkatkan ketegangan Beijing dua pekan sebelum Presiden terpilih Joe Biden dilantik.