Keseluruhan saham Twitter Inc., sepakat dibeli oleh Miliarder Elon Musk dengan nilai US$44 miliar. Akhirnya berhasil dicapai, setelah sempat ditolak oleh raksasa media tersebut. Diskusi antara Musk dan jajaran eksekutif Twitter pada Senin (25/4/2022) mencapai kesepakatan.
Akuisisi Twitter didukung oleh Co-founder dan mantan CEO Twitter Jack Dorsey. Dorsey menyebut bahwa Musk sebagai satu-satunya solusi yang dapat dipercaya. Sementara itu, CEO Twitter saat ini Agrawal tidak banyak memberikan reaksi. Biasanya pemilik baru perusahaan akan membawa manajemen baru setelah adanya akuisisi, maka posisi sedikit rawan sebagai CEO mungkin disadari oleh Agrawal.
Musk percaya terhadap manajemen Twitter saat ini. Artinya, jika perusahaan diambil alih oleh Musk, maka Agrawal dan eksekutif Twitter lainnya bisa dilengserkan.
Mengenai perjalanan akuisisi raksasa media sosial Twitter, berikut fakta-faktanya:
-
Nilai kesepakatan lebih besar dari penawaran awal
Penawaran akuisisi saham yang diajukan Musk pada awalnya senilai US$43 miliar. Namun pada Senin (25/4/2022) kesepakatan menunjukkan total nilai akuisisi mencapai US$44 miliar. Setiap saham investor dihargai oleh Musk senilai US$54,20.
-
Twitter sempat menolak rencana akuisisi
Upaya Musk dihalangi oleh Twitter, setelah mengumumkan penawarannya secara terbuka. Strategi poison pill dilakukan, Twitter mengadopsi rencana hak pemegang saham.
Jika 15% saham diperoleh salah satu pihak tanpa persetujuan sebelumnya, maka rencana dapat dilaksanakan. Dengan premi kontrol yang sesuai, semua pemegang saham dibayar oleh siapa pun pengendali perusahaan media sosial melalui akumulasi pasar terbuka.
Namun, ketika disampaikan bahwa rencana pendanaan dilakukan dengan 12 bank yang dipimpin oleh Morgan Stanley, Twitter berubah sikap. Hal itu disampaikan oleh CEO Tesla Inc.
Untuk memberi sinyal keterbukaan terhadap kesepakatan, Musk bertemu dengan para eksekutif Twitter beberapa hari setelah itu.
-
Musk disiapkan bank-bank raksasa AS untuk pendanaan
Dengan pembiayaan berbasis leverage dari sejumlah perbankan besar, Musk membeli Twitter. Penasihat Twitter antara lain Goldman Sachs Group Inc., JPMorgan Chase & Co. dan bank investasi yang berskala kecil Allen & Co.
Penasihat utama Musk yaitu Morgan Stanley, Bank of America Corp. dan Barclays Plc.
Penyediaan pinjaman senilai US$25,5 miliar, termasuk Credit Suisse Group AG, BNP Paribas SA, Citigroup Inc. dan Deutsche Bank AG, akan dibantu oleh Morgan Stanley, Bank of America dan Barclays beserta sekitar sembilan bank lain.
-
Pemilik tunggal Twitter adalah Elon Musk
Setelah seluruh saham diambil alih oleh Elon Musk, Twitter meninggalkan status perusahaan publik menjadi perusahaan milik swasta.
Sehingga tidak akan ada investor lain. Jika Musk menjadi pemilik, ia akan menjadikan platform sebagai benteng kebebasan dan mempromosikan perubahan.
-
Musk bertanggung jawab jika kesepakatan gagal
Tidak adanya ungkapan persetujuan dalam diskusi di hari Senin untuk membayar biaya penghentian dari kedua belah pihak jika transaksi gagal.
Berdasarkan laporan Bloomberg sebelumnya, jika kesepakatan gagal atau jika Musk memilih membatalkan kesepakatan maka ia akan menanggungnya.
Untuk pemutusan kesepakatan besar tersebut mencapai biaya miliaran dolar.
-
Terkait kepemilikan individu pada platform media sosial, akuisisi memunculkan perdebatan
Twitter merupakan media untuk menyampaikan kebebasan berpendapat. Dapat juga menjadi sumber munculnya ujaran kebencian.
Di kalangan politisi, selebritas, dan jurnalis, Twitter telah menjadi sorotan. Twitter bersama Facebook dan YouTube menjadi pembawa standar cara baru yang lebih interaktif dalam menggunakan web yang kemudian dikenal sebagai Web 2.0.
Perubahan dramatis akan tercipta saat terjadi peralihan dari perusahaan publik menjadi perusahaan milik pribadi. Dalam mengutarakan keinginan, Musk cukup vokal untuk menjadikan Twitter sebagai surga bagi kebebasan berekspresi.
Strategi moderasi konten Twitter dikritik oleh Musk. Hal itu menimbulkan spekulasi bahwa Twitter milik Musk akan memunculkan konten yang lebih ofensif atau berbahaya.
-
Karyawan Twitter Inc. kecewa
Penawaran Elon Musk sebagai pemilik perusahaan yang baru, tidak diinginkan oleh sejumlah karyawan Twitter. Gaya Musk yang agresif dikhawatirkan akan merusak budaya perusahaan dan mengasingkan beberapa karyawan.
Hanya ada sekitar 10 persen karyawan yang senang dengan akuisisi perusahaan oleh Elon Musk, seorang sumber mengungkapkan kepada Bloomberg.